Etalase Pemikiran Perempuan (Etalase)–salah satu inisiatif dari Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP)–telah memasuki tahun keempat penyelenggaraan. Tahun ini, Etalase kembali diselenggarakan secara daring pada tanggal 28-30 Juli 2023. Etalase diadakan sebagai ruang sirkulasi pemikiran para puan Nusantara di ranah seni budaya dengan semangat lintas batas disiplin, kelas, wilayah geografis, budaya, dan generasi.
Kami tidak memungut biaya registrasi. Kami akan senang sekali jika Anda ingin memberi donasi untuk mendukung kerja SPP.
Program
-
Rantau: Women in Translation
Minggu, 30 Juli | 14:00–15:30 WIB
Panel solidaritas transnasional yang dilangsungkan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Panel edisi kali ini akan membahas “Women in Translation”, mengupas bagaimana penerjemahan dapat menjadi ruang amplifikasi karya feminis.
For english version, click button below.
-
Dunia dalam Berita
Minggu, 30 Juli | 17:00–18:00 WIB
Meminjam sekaligus berbelok dari “Dunia dalam Berita” yang pernah ditayangkan di televisi nasional, acara ini menawarkan siaran berita alternatif dari wilayah Nusantara dan dunia mengenai pengorganisiran puan dan hal-hal lainnya yang penting untuk didengar bersama. Berita disusun oleh tim redaksi yang terdiri dari alumni Sekolah Pemikiran Perempuan yang berangkat dari perspektif feminis dekolonial, lintas wilayah-disiplin-generasi.
-
Konser Ceramah: Meraya Suara Telimaa dan Nyanyian Sikka
Minggu, 30 Juli | 19:30–21:00 WIB
Paduan antara pertunjukan dan ceramah yang disampaikan perempuan pencipta di dunia musik dan diikuti dengan sesi berbincang. Edisi kali ini mendalami laku Perlawanan Bunyi, suatu praktik yang dalam pengamatan pesuara Nya’ Ina Raseuki diterapkan sebagai metode resistensi puan suara atau pelaku musik.
-
Panggung Pembuka: Kerja-kerja yang Tak Dianggap Kerja
Jumat, 28 Juli | 17:00–18:00 WIB
Panggung adalah salah satu acara khas yang akan tampil sebagai pembuka pada Etalase tahun ini untuk membahas "Kerja-kerja yang Tak Dianggap Kerja". Panggung kali ini akan mengupas mengenai pentingnya pengakuan terhadap kerja rumah tangga sebagai bagian dari "kerja", ditilik dari aspek budaya dan berbagai pengalaman perempuan di Indonesia.
-
Riwayatmu, Puan
Jumat, 28 Juli | 19:00–20:15 WIB
Narasi tentang riwayat hidup perempuan dalam sejarah seni budaya sebagai upaya interogasi terhadap historiografi yang meminggirkan para puan. Pada edisi kali ini, para panelis diundang untuk mengetengahkan para penulis, pesuara, dan aktivis kelahiran abad ke-20 yang bekerja di kota-kota besar dan kecil pulau Jawa dan Sulawesi.
-
Bongkar Kata
Sabtu, 29 Juli | 13:00–15:00 WIB
Ceramah singkat yang secara kritis membongkar kata kunci maupun kata yang populer di ruang publik dengan perspektif feminis. Bertajuk “Imajinasi tentang Masa Depan”, tahun ini, kita akan membongkar kata “Alam”, “Anak”, “Rumah”, dan “Rawat” sembari menggugat esensialisme gender demi membayangkan masa depan yang lebih feminis.
-
Panggung Kerja Berjalan: Himpunan
Sabtu, 29 Juli | 19:00–20:00 WIB
Panel ini menggali ragam siasat puan berhimpun dengan cara belajar dari refleksi para puan yang merancang bentuk-bentuk ruang, kegiatan dan jaringan. Dalam panel akan ditampilkan beberapa inisiatif yang sedang berjalan, baik yang sudah berjalan lama maupun yang baru dimulai.
-
Pengantar Tidur
Sabtu, 29 Juli | 21:00–22:00 WIB
Tahun ini, panel Pengantar Tidur akan mengajak hadirin untuk bersantai menjelang waktu tidur sambil menyimak karya para puan yang dilupakan dan terlupakan. Karya-karya ini akan ditafsirkan ulang dan dibawakan oleh puan-puan dari generasi yang lebih muda dalam kolaborasi lintas budaya dengar dan budaya tuli. Setelahnya akan diikuti tanya-jawab mengenai pembacaan atas karya tersebut dan hal lain yang bisa kita refleksikan bersama.