Etalase Pemikiran Perempuan 2022

Etalase Pemikiran Perempuan (Etalase) adalah ruang sirkulasi pemikiran para puan Nusantara di ranah seni budaya dengan semangat lintas batas disiplin, kelas, wilayah geografis, budaya, dan generasi.

Etalase merupakan inisiatif Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP), kumpulan para puan yang berbasis di wilayah berbeda di dalam dan di luar Indonesia dan melakukan komunikasi terutama secara daring. SPP berupaya menggunakan potensi-potensi teknologi komunikasi untuk memperluas ruang sirkulasi pengetahuan yang dihasilkan perempuan di Nusantara. 

Sirkulasi pengetahuan yang dilakukan oleh SPP diutamakan menggunakan bahasa Indonesia agar materi pengetahuan feminis yang selama ini banyak diproduksi dalam bahasa non-Indonesia (misalnya bahasa Inggris) mengingat ruang-ruang produksinya seringkali berada di ruang akademis yang bertempat di luar wilayah Indonesia. Keputusan memprioritaskan bahasa Indonesia lisan dan isyarat diambil secara sadar sebab dalam konteks produksi pengetahuan global, akses terhadap pengetahuan yang dihasilkan perempuan dalam bahasa ini masih sangat terbatas.

Program Etalase 2022 dikembangkan dalam rangkaian diskusi di kelas SPP bersama dengan 24 peserta yang berkumpul secara daring selama kurang lebih 20 minggu. Di dalam diskusi yang berlangsung, SPP mengidentifikasi semangat yang ingin direpresentasikan dalam proses belajar feminisme yang terbuka dan bersama-sama, yaitu:

  • lintas disiplin, lintas wilayah nusantara, lintas generasi

  • keberpihakan pada kelas-kelas yang terpinggirkan

  • dekolonisasi pengetahuan

  • fokus pada mendengarkan pemikiran serta pengalaman puan dan individu non-biner dengan beragam identitas gender, seksualitas, kelas, agama

  • solidaritas feminis transnasional

Etalase 2022 akan kembali menampilkan program-program khas, yaitu:

  • ”Riwayatmu, Puan”: Narasi tentang riwayat hidup perempuan dalam sejarah seni budaya sebagai upaya interogasi terhadap historiografi yang meminggirkan perempuan.

  • “Panggung” (diskusi panel): Diskusi tentang wacana penting dalam praktik seni budaya -- membahas gagasan, persoalan akses, metode kerja, kolaborasi -- maupun isu sosial-politik lebih luas yang patut menjadi bagian dari pemikiran feminis.

  • “Bongkar Kata”: Ceramah singkat yang secara kritis membongkar kata kunci maupun kata yang populer di ruang publik dengan perspektif feminis.

  • Konser Ceramah: Paduan antara pertunjukan dan ceramah yang disampaikan perempuan pencipta di dunia musik.

  • Rantau: Panel yang membahas isu-isu feminis transnasional, dilangsungkan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

  • Manifesto: Ruang untuk membuat pernyataan bersama mengenai hal-hal yang penting dalam pemikiran perempuan.

Peretas (Perempuan Lintas Batas) merupakan mitra SPP dalam menyelenggarakan Etalase Pemikiran Perempuan 2022.

Seperti juga edisi sebelumnya, Etalase diharapkan tidak hanya sebagai ruang pameran karya dan pemikiran para puan tetapi juga menjadi tempat para perempuan saling berkenalan, berbagi gagasan dan kecakapan, serta saling menopang.



Catatan Usai Proses ETALASE 2022

Silakan baca catatan usai proses Etalase 2022 oleh Lisabona Rahman:

Etalase Pemikiran Perempuan 2022

Etalase Pemikiran Perempuan 2022 baru saja usai. Saya ucapkan terima kasih untuk semua yang tampil, yang menonton dan mendukung. Mohon maaf atas kesalahan dan gangguan yang terjadi selama penyelenggaraan. Tim Etalase akan merapikan video rekaman dan mengunggahnya kembali untuk menghasilkan tampilan yang lebih baik.

Ada perbedaan besar dengan kerja Etalase lalu: kerja perumusan gagasan program/kuratorial dilakukan bersama dengan para peserta SPP 2022.

Kerja dimulai dari refleksi kritis atas Etalase lalu dan belajar dari pengalaman para feminis lain yang berkarya dan mencipta ruang: Ruang Perempuan dan Tulisan, Lili Yulianti Farid, Faiza Mardzoeki, Puan Seni dan Peretas. Di saat yang sama, ada juga pelajaran dari penulisan, penerjemahan dan pelisanan bersama Manifesto SPP dan referensi video inspiratif dari proyek Ceritrans di arsip digital Sanggar Swara.

Tugas selanjutnya adalah berbagi kerja menyiapkan etalase virtual dan kerja publikasi. Refleksi dituliskan jadi konsep dan rencana kerja yang menautkan sekretariat, tim publikasi dan tim panggung. Proses ini kompleks, non-linear dan butuh waktu. Konsekuensinya butuh saling percaya, saling menopang dan urun siasat - adalah suatu keistimewaan bahwa semua ini hadir berlimpah di dalam tim kerja. Nama-nama yang terlibat dalam perumusan tiap panel dapat dilihat pada video rekaman acara.

Selengkapnya