Sekolah Pemikiran Perempuan, ruang belajar feminisme dan seni

Panggilan Terbuka:

Sekolah Pemikiran Perempuan 2022


Kami membuka kesempatan bagi rekan-rekan untuk mengajukan aplikasi mengikuti Sekolah Pemikiran Perempuan 2022. Dua belas puan terpilih akan menjadi peserta Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP) yang berlangsung setiap Sabtu dari bulan Februari hingga Juli 2022.

Sekolah Pemikiran Perempuan menyediakan ruang belajar informal bagi para puan, khususnya di bidang seni dan budaya, untuk mempelajari bersama pengetahuan dasar atas: sejarah pemikiran feminisme anti-kolonial dan pemikiran feminis di Indonesia, politik gender dalam seni budaya di Indonesia, serta pengorganisasian aktivisme kultural berperspektif feminis. 

Sekolah Pemikiran Perempuan 2022 bertujuan untuk:

  • Mendorong inisiatif-inisiatif baru yang akan membuat intervensi terhadap produksi pengetahuan dan memperluas ruang bagi suara perempuan di nusantara, khususnya dalam bidang seni dan budaya.

  • Mengolah dan saling melengkapi narasi sejarah pemikiran para pelaku seni budaya. 

  • Merawat generasi baru yang akan meneruskan kerja dan visi para pengelola Sekolah Pemikiran Perempuan.

Sekolah Pemikiran Perempuan terdiri dari tiga modul dan berlangsung dari tanggal 5 Februari hingga 2 Juli 2022:

Modul 1: Sejarah Pemikiran Feminis (5 Februari-26 Maret 2022) 

Jumlah pertemuan: 8 minggu

Dalam modul ini kita membaca pemikiran-pemikiran penting perempuan dalam konteks global dan lokal. Di paruh pertama kelas kita akan mempelajari pemikiran feminisme kulit berwarna dan interseksional, feminisme dunia ketiga dan transnasional, serta feminisme dekolonial. Paruh kedua akan terfokus pada upaya mengumpulkan dan mempelajari pemikiran perempuan di Indonesia.


Modul 2: Politik Gender dalam Seni dan Budaya (9 April-21 Mei 2022) 

Jumlah pertemuan: 6 minggu

Modul ini memperkenalkan peserta pada bidang seni budaya di Indonesia secara umum, termasuk sastra, film, seni rupa, pertunjukan, teater, musik, dan menelaah politik gender di dalamnya secara kritis. Peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan tentang 1) representasi gender dalam seni; 2)mengapa banyak nama perempuan terhapus dari sejarah; 3) bias gender dalam proses kuratorial, pemberian penghargaan, penulisan dan pengarsipan. 


Modul 3: Aktivisme Kultural Feminis (28 Mei-2 Juli 2022)

Jumlah pertemuan: 6 minggu

Perempuan yang terlibat dalam pengorganisasian kegiatan budaya perlu berstrategi untuk memperluas ruang yang menghargai ragam karya dan pemikiran perempuan di nusantara. Modul ini terfokus pada proses kuratorial dan pengorganisasian berperspektif feminis: menempatkan perempuan sebagai sumber pengetahuan, menciptakan ruang aman, etis, kritis, dan memiliki kesadaran gender, seksualitas, budaya, kelas, wilayah geografis.


Penyelenggaraan:

Waktu: Setiap hari Sabtu pk 13.00 WIB.

Durasi: 2 jam.

Format: Seminar daring (Zoom), berbasis diskusi aktif.

Pengampu kelas adalah pengelola Sekolah Pemikiran Perempuan dengan melibatkan beberapa pekerja seni budaya, akademisi, dan aktivis sebagai pembicara tamu.

Di akhir Sekolah Pemikiran Perempuan, peserta akan dilibatkan dalam penyelenggaraan Etalase Pemikiran Perempuan, Juli 2022.



Hasil akhir

  • Hasil akhir modul 1 adalah kerja kelompok berbentuk tulisan dan akan ditampilkan di situs Sekolah Pemikiran Perempuan sebagai bahan belajar bersama.

  • Hasil akhir modul 2 bisa berupa tulisan, rancangan karya seni, rancangan proyek kuratorial.

  • Hasil akhir tugas peserta modul 3 diwujudkan melalui keterlibatan dalam pengorganisasian Etalase Pemikiran Perempuan.

  • Setiap peserta mendapatkan masukan untuk mengembangkan proyek individu maupun kelompok.

  • Setiap peserta mendapatkan sertifikat Sekolah Pemikiran Perempuan.

Peserta: Seleksi dan Kriteria

Peserta Sekolah

  • Peserta Sekolah Pemikiran Perempuan 2022 terdiri dari 12 peserta undangan yang pernah terlibat dalam kerja-kerja SPP/ Etalase Pemikiran Perempuan dan 12 peserta seleksi (Open Call). 

  • Sekolah Pemikiran Perempuan tidak dipungut biaya.

Cara Mengikuti Seleksi

Untuk mengikuti seleksi Sekolah Pemikiran Perempuan, mohon kirimkan dokumen berikut sebelum tanggal 22 Januari 2022:

  • CV sepanjang maksimal satu halaman.

  • Tulisan/ personal statement sepanjang maksimal satu halaman tentang mengapa Anda ingin mengikuti Sekolah Pemikiran Perempuan.

  • [Pilihan] Kalau Anda sedang atau ingin mengembangkan profil pemikiran seorang perempuan pelaku seni budaya dan ingin membaginya di forum ”Riwayatmu, Puan” Etalase Pemikiran Perempuan 2022, berikan deskripsi ringkas mengenai dia sepanjang maksimal 300 kata.  

melalui e-mail ke sekolahpemikiranperempuan@gmail.com

Kriteria Peserta

  • Peserta adalah perempuan, mengidentifikasikan diri sebagai perempuan, atau gender non-biner.

  • Berusia di atas 18 tahun.

  • Memiliki minat di bidang seni dan budaya.

  • Diutamakan memiliki pengalaman di bidang seni, budaya, atau organisasi perempuan selama sekurangnya satu tahun.

  • Berkomitmen mengikuti tiga modul Sekolah Pemikiran Perempuan 2022, membaca bahan bacaan yang diberikan pengampu SPP, dan mengerjakan tugas akhir di setiap modul.

  • Bersedia dilibatkan dalam penyelenggaraan Etalase Pemikiran Perempuan 2022.


Tentang Sekolah Pemikiran Perempuan

Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP) berawal dari serangkaian lokakarya proses kreatif berperspektif feminis yang digagas para pengelola hibah Cipta Media Ekspresi (CME), hibah untuk perempuan pencipta, peneliti, dan pegiat komunitas di bidang seni dan budaya. 

Sejak tahun 2020, Sekolah Pemikiran Perempuan berdiri sebagai inisiatif independen dengan tujuan melakukan intervensi terhadap proses produksi pengetahuan yang meminggirkan, mengerdilkan, dan menghapus perempuan. SPP melakukan “pembangkangan epistemik” (epistemic disobedience) terhadap sistem pengetahuan yang bersifat kolonial, kapitalis, dan heteropatriarkis dengan menggarisbawahi peran perempuan di Nusantara—yang dalam konteks global merupakan perempuan Dunia Ketiga/ Selatan—sebagai subyek penting dalam penciptaan pengetahuan. Kegiatan SPP terfokus pada penyebaran dan pertukaran pengetahuan yang dihasilkan perempuan di Nusantara melalui kelas, ceramah, dan lokakarya di ruang publik.

https://www.pemikiranperempuan.org/